Dalam
perayaan Hari
Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia
tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
menyelenggarakan acara Youth
for Habitat and Sanitation in a Unified Environment (Y-Harmony)
yang menjadi wadah bagi para pemuda Indonesia untuk berperan aktif dalam
menjaga lingkungan, terutama di bidang sanitasi. Pada kesempatan ini,
Shinta
Adelia Sukma dari Youth
Sanitation Concern (YSC)
berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih juara
ketiga kategori “Anak Muda Ter-sanitasi”
dalam menyampaikan gagasan inovatifnya kepada Kementerian PUPR tentang
pentingnya keterlibatan pemuda dalam isu sanitasi aman di Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) dan disaksikan oleh Pak Basuki Hadimuljono, mantan Menteri PUPR periode 2014-2024, sebagai bentuk apresiasi nyata pemerintah terhadap kontribusi pemuda dalam bidang sanitasi. Shinta, melalui keberhasilannya ini, membuktikan peran pemuda dalam isu-isu kritis dapat membawa perubahan positif. Lebih dari itu, Shinta berkomitmen menginspirasi generasi muda untuk aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Dalam program Y-Harmony, Shinta bersama 50 pemuda-pemudi lainnya dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul untuk berbagi gagasan dan pengalaman tentang sanitasi, pengelolaan sampah, dan kebersihan lingkungan. Mereka tidak hanya diajak berpartisipasi dalam diskusi dan lokakarya, tetapi juga terlibat langsung dalam pengalaman lapangan yang mengesankan.
Sebagai peserta, Shinta dan rekan-rekan berkesempatan mengunjungi TPST Sendangsari Minggir di Sleman, Yogyakarta, yang merupakan salah satu lokasi pengelolaan sampah terkemuka di Indonesia. Mereka melihat langsung proses pengolahan sampah menjadi campuran semen dan sumber energi alternatif pengganti batu bara—sebuah inovasi penting dalam mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Peserta juga mengunjungi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dirancang untuk berfungsi sebagai fasilitas pengolahan sanitasi sekaligus tempat edukasi dengan adanya perpustakaan dan kafe yang dikelola melalui Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS). Program berbasis masyarakat ini menunjukkan bagaimana kolaborasi dengan komunitas lokal dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berdaya.
Sebagai perwakilan YSC, Shinta juga diberi kehormatan untuk menyampaikan “Deklarasi Pemuda dalam Menyuarakan Isu Sanitasi” di hadapan para pejabat kementerian di Gedung Institut Kesehatan (GIK) UGM, sebuah momen yang mengukuhkan peran pemuda sebagai pembawa perubahan dalam pembangunan sanitasi di Indonesia. Melalui deklarasi ini, Shinta menegaskan komitmen generasi muda untuk terus bersuara dalam menjaga sanitasi yang aman dan memadai di Indonesia.
Pencapaian Shinta dalam ajang Y-Harmony adalah bukti bahwa pemuda Indonesia mampu berperan besar dalam isu lingkungan dan sanitasi. Yayasan Sagara Cita Indonesia mendukung penuh kiprah Shinta dalam membawa misi ini, sebagai bagian dari generasi yang peduli dan berani bertindak. Mari bersama-sama tingkatkan kesadaran akan pentingnya sanitasi aman dan lingkungan bersih untuk Indonesia yang lebih sehat. Keberhasilan Shinta Adelia Sukma menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk melangkah maju dan berkontribusi aktif dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni.